♠ Posted by Aryni Ayu
Hari itu, ya
hari itu. Tertanggal dua puluh dua agustus 2012, tanda abad globalisasi kian
panjang umurnya. Manusia semakin ragam, ketidakmenentuan menjadi prediksi.
Begitu juga yang terjadi dalam perayaan Idul Fitri, sebuah momen besar bagi
kaum muslim. Tak peduli warna kulit, adat – istiadat negara mana, ataupun
tanggal perayaan yang kadang beda sehari dua hari. Idul fitri tetaplah idul
fitri. Perayaan tiada henti, besar – besaran bagi kaum kebanyakan. Silahturahmi
ala islam, menjadi tujuan utama. Ketupat, liburan, hingga pulang kampung,
menyusul sebagai adat. Tak begitu beda dengan keluarga kami. Tahun ini, tak ada
rencana mudik terlalu jauh. Biasanya pergi ke kota B (Banyuwangi), mungkin
karena mati kebosanan. Tiap tahun selalu kesana dan terlalu banyak pengeluaran
keluar tak semestinya, maka arah menunjukkan kota S (Situbondo) sebagai
kunjungan kali ini.
Pagi hari,
show time!...