♠ Posted by Aryni Ayu in Persatuan Bangsa at 22.15
Cinta Bhinneka Tunggal Ika
Padahal jika bangsa ini mau menoleh
lagi pada kesaktian Bhinneka Tunggal Ika, yang isinya mengkultuskan
“keberbedaan sebagai perekat, yang patut ‘saling menghargai’ dan ‘menghormati’,
maka Indonesia akan benar - benar merdeka.
Indonesia, memang kehadiran namanya
sejak Proklamasi Kemerdekaan disuarakan keras – keras tertanggal 17 Agustus
1945 telah resmi menjadi sebuah negara hunian ‘masyarakat Indonesia’. Tak ayal
segala lapisan masyarakat kemudian bersorak – sorai menyambut, tanda bahwa
kolonial tak pernah lagi berpijak di bumi pertiwi. Ironisnya, selama beberapa
kepemimpinan hingga hari ini, “merdeka” – nya Indonesia tercederai oleh konflik
sosial yang tak perlu.
Ingatkan
kata seorang Mulder bahwa kemerdekaan bagi negara – negara di dunia ketiga
hanyalah membawa domain kekuasaan ‘bos putih’ ke ‘bos coklat’. Pahamlah seharusnya,
pendapat tersebut cukup terbukti ampuh ketika melihat ‘lagak’ elit – elit saat
ini, lupa akan ‘isi’ kemerdekaan Indonesia. Padahal jika bangsa ini mau menoleh
lagi pada kesaktian Bhinneka Tunggal Ika, yang isinya mengkultuskan
“keberbedaan sebagai perekat, yang patut ‘saling menghargai’ dan ‘menghormati’,
maka Indonesia akan benar - benar merdeka.
Tanpa
anak muda, tak ada kemerdekaan. Sebagai seorang intelektual yang dimiliki bumi
pertiwi, kita tak boleh diam. Implementasi sederhana misal, berpartisipasi
dalam lomba – lomba 17 agustus-an yang selalu diadakan masyarakat diberbagai
penjuru daerah di Indonesia. Tak peduli warna kulit, suku, ataupun agama di
sekitar kita. Atau mahasiswa yang saling menghargai perbedaan pendapat, cukup
menjadi bukti bahwa cinta kepada Bhinneka Tunggal Ika membuat Indonesia Merdeka
menjadi lebih Merdeka. Semangat Indonesiaku!
0 komentar:
Posting Komentar