♠ Posted by Aryni Ayu in My Chicken of Soup at 07.23
-Day 2-
Sunday, 20th January 2013
Karena hidup begitu menggoda, semangat para wanita!
No sense! Bahkan meskipun gajah berubah
jadi anak gajah, kucing tak lagi bisa mengeong, dan kambing yang suaranya habis
untuk mengembik, tak sekalipun terdengar olehku kabar tentang si dia. Dia,
pacarku itu. Ah, bodo amat! Emang dia kecakepan apa? Terus gue kudu ngalah
gitu? Ogah!! Cium kaki gue dulu yang abis nginjek pasir! bentak hatiku yang
sedang alay. Sungguh bayangnya tak pernah sirna di mimpi. Meski diri ini
mengharap bermimpi yang indah – indah, entah bersama artis – artis hollywood,
atau sekedar memiliki satu lemari penuh baju, dan sepatu ala model fashion.
Tapi wajahnya itu, benar – benar menutupi segalanya, mimpi indah satu pun tak
bisa menembus tidurku (emangnya kaca anti peluru?:P). Hingga fajar menyingsing,
tak terasa olehku ingin mengamuk sekeras – kerasnya. Melihat handphone yang tak ada sama sekali pesan
darinya, sekedar “Hai, Im sorry, or I miss u, or Morning Avril”, nothing! Spontan
handphone melayang menuju landasan, mengitari sepasang nyamuk yang sedang
bercakap – cakap, menantang terangnya sinar matahari di jendela, kemudian menembus
tembok, tapi tak bisa, hingga jatuh terkapar di lantai. Uh, hati benar – benar lusuh,
inginku tarik – tarik rambutnya sampai botak, atau sekedar menginjak kakinya
sampai tak berbentuk kaki, menyebalkan!
Bangun dari tempat tidur, segera
kuturuni tangga dengan bibir yang masih belum juga meninggalkan manyunnya. Kubantu
mama memasak, mencuci piring, dan segala hal yang biasa dikerjakan perempuan. Baru
hari ini menekuni pekerjaan rutin itu lagi. Maklum, dua tiga bulan ini aku
sangat sibuk mengurusi urusan. Mengajari murid bersekolah, menata guru – guru praktek
yang kadang membandel, gak beda – beda amat dengan muridnya, menata diri yang
sering semrawut, dan terakhir, mengelus – elus sang pacar. Tanda kutip,
berpacaran lagi, ya, cepat sekali. Tapi yang satu ini benar – benar rewel. Huzy,
aku sedang memasak cap jay, jangan ramai!
Selesai, segera kurebahkan diri
menikmasti secangkir cokelat dan masakanku sendiri, ditemani tawa terbahak –
bahak dari papa mama. Dan pasti, tak ada satu hari pun lewat dari pembicaraan
seputar pacarku, si rewel itu! “Sudah, tidak usah di sms dulu, harga diri,
nanti kalau jodoh ya pasti ketemu lagi, kalo gak jadi ya sama anaknya temennya
papa, ajudan bupati lho!”. Wah papa apaan sih, batinku yang malu – malu. lalu
mama nyambung, “Iya, pokoknya jalani dulu, kan kamu tidak salah toh kemarin,
diam saja. Cari suami gampang, cari jodoh yang sulit.” Olala, siap papa mama,
no men no cry!
Kegiatan siang hingga malam, no
special! Hanya memperbaiki laporanku yang salah, menunggu pesan darinya,
lalu menulis. Malam ini, aku hanya ingin punya rencana kecil yang cintanya
besar. Sembari menunggu hasil final nasib proposal skripsiku, aku ingin membuat
majalah online mingguan atau bulanan, sekedar mengisi waktu agar tidak rugi.
Isinya..aku ingin semua! Dari sosial, politik, budaya, ataupun fashion! Yang jelas
setiap hari harus menulis, dan waktuku tak boleh menganggur sedkitpun. Karena hidup
begitu menggoda, semangat para wanita!
0 komentar:
Posting Komentar